Senin, 08 April 2013

Porifera


Filum Porifera

Description: sponhge

Ciri-ciri
1. bentuk seperti vas bunga
2. melekat pada suatu dasar (polip)
3. sebagian besar hidup di laut, sebagian di air tawar
4. ada yang hidup soliter ada yang berkoloni.
5. makanannya berupa plankton dan partikel organik berukuran kecil
6. Belum memiliki sistem saraf
7. Respirasi dengan permukaan tubuh

Struktur tubuh
Tubuh memiliki
    - pori-pori (porocyt/ostium) pada permukaan tubuh sebagai tempat masuknya air     
    - rongga tubuh (spongosol)
    - saluran keluar (oskulum) sebagai tempat keluarnya air
Jalannya air : air masuk melalui porocyt – spongosol – air keluar melalui oskulum 
Dinding tubuh diploblastik; terdiri 2 lapis yaitu ektodermis dan endodermis, diantara kedua lapisan terdapat lapisan mesenchym.
·     Ektodermis lapisan luar berupa selapis sel pipih (pinakosit)
·     Edodermis terdiri selapis sel leher berflagel (koanosit) berfungsi melakukan pencernaan secara intra sel.
·     Lapisan mesechym mengandung sel-sel amoebocyt, skleroblas dan archeocyt
- Sel amoebocyt brfungsi mengedarkan sari makanan dan Oksigen
- Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) atau spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat. Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon.
-sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, sel gamet (sperma dan ovum)
Description: D:\Materi Bilogi\materi kelas 1\Coelenterata\struktur tubuh porifera.png
Reproduksi
Vegetatif : membentuk tunas dan gemmula
          Tunas terbentuk pada pangkal, jika kuncup makin membesar membentuk koloni
          Gemmula atau terbungkusnya sel-sel koanosit dengan kuat dan tebal. Keadaan ini merupakan bentuk pertahanan porifera terhadap kekeringan. Jika air telah cukup, akan tumbuh lagi menjadi porifera baru.
Generatif: pembuahan ovum dan sperma, hermaprodit

Description: D:\Materi Bilogi\materi kelas 1\Coelenterata\reproduksi porifera.png
Tipe saluran air
  1. Ascon : ostium langsung berhubungan dengan spongosol. Contoh tipe ascon misalnya leucoslenia.
  2. Sycon : ostium dihubungkan oleh saluran menuju spongosol. misalnya Scypha.
  3. Leucon : saluran banyak bercabang-cabang, membentuk rongga-rongga kecil di dalam tubuh. Misalnya : euspongia dan Spongida.

Klasifikasi porifera
Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera dibagi menjadi tiga kelas yaitu calcarea, hexatinellida dan demospongia
Contoh macam-macam spikula pada porifera :
Description: D:\Materi Bilogi\materi kelas 1\Coelenterata\spikula porifera.png

  1. Kelas calcarea memiliki spikula yang terbuat dari senyawa kalsium karbonat, sehingga disebut juga spons kalkareus (spons kapur). Contohnya adalah Scypha, Leucosolenia, Cerantia, Clathrina, dan Sycon gelatinosum.
  2. Kelas hexactinellida ini sering dikenal dengan spons kaca (silika). Nama hexactinellida spikulanya bertipe triakson dengan 6 ujung / kelipatannya.
                Contohnya adalah euplectella, Hyalonema, Pheronema.
3.       Kelas Demospongia Tipe spikula di kelas ini sangat bervariasi, mulai dari spikula silika, serabut spongin, atau kombinasi keduanya. Contoh anggota demospongiae

Peranan Porifera
          Euspongia oficinalis merupakan spons yang biasa digunakan untuk mencuci
          Euspongia mollisima biasa digunakan sebagai alat pembersih toilet yang harganya mahal.
          Spons menghasilkan senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai bahan obat-obatan.
          Spons Petrosia contegnatta menghasilkan senyawa untuk obat antiasma diambil dari Cymbacela.
          Spons Luffariella variabilis menghasilkan senyawa bastadin, asam okadaik, dan monoalid yang bernilai jual sangat tinggi.

Filum Coelenterata

§  Kebanyakan coelenterata hidup di laut, ada juga yang hidup dalam air tawar.
§  Dinding tubuh terdiri dua lapis, lapisan luar sebagai epidermis dan lapisan dalam sebagai gastrodermis. Lapisan dalam itu melapisi ruang gastrovaskuler
§  Mempunyai satu lubang, berfungsi baik sebagai mulut maupun sebagai anus.
§  Coelenterata disebut Cnidaria hewan-hewan itu mempunyai sel-sel penyengat pada epidermisnya. Antara epidermis dan gastrodermis terdapat massa seperti bubur disebut mesoglea yang kadang-kadang mengandung sel.
§  Pada coelenterata ada dua bentuk tubuh, yaitu bentuk polip dan medusa yang terbentuk dalam siklus hidupnya. Contoh: hidra, ubur-ubur, anemon dan karang laut.

Ciri-ciri filum Coelenterata/Cnidaria
1.    Tubuh bersifat simetrik radial
2.    Rongga pencernaan berbentuk kantong dan bersifat gastrovaskuler (sebagai tempat pencernaan makanan juga berfungsi sebagai pengedar zat makanan).
3.    Mulut dikelilingi tentakel yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel yang dilengkapi sel knidoblas yang mengandung nematokis (kapsul penyengat racun) ini merupakan ciri khas Cnidaria.
4.    Belum terdapat anus, kepala dan organ-organ lain.
5.    Semua hidup didalam air terutama di air laut.
6.    Dinding tubuh diploblastik (dua lapisan jaringan; ektoderm/ epidermis dan endoderm/ gastrodermis) yang memiliki sel jelatang atau penyengat.
7.    Belum memiliki alat pernafasan, sirkulasi maupun ekskresi yang khusus.

Klasifikasi Coelenterata
Filum Coelentarata dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas
  1. Hydrozoa
  2. Scyphozoa
  3. Anthozoa.

1. Kelas Hydrozoa
          Hydrozoa hidupnya ada yang soliter (terpisah) dan ada yang berkoloni (berkelompok).
          Hydrozoa yang soliter mempunyai bentuk polip, sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip dominan dan beberapa jenis membentuk medusa.
Contoh Hydra dan Obellia.

Description: hydra

gambar Hydra
Description: Copy (2) of siklus obelia

Hydra
Sepanjang hidupnya berbentuk polip, hidup di air tawar.
Ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm.
Makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea rendah.
Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak.
Pada ujung yang berlawanan terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah tentakel. Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan dan memasukkan makanan ke dalam mulut. Selanjutnya makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler
Reproduksi Hydra terjadi secara aseksual dan seksual.
          aseksual terjadi melalui pembentukan kuncup/tunas/budding
          seksual terjadi melalui peleburan sel telur dari ovarium dengan sperma dari testis (Hydra bersifat hermaprodit). Hasil pembuahan membentuk: zigot – gastrula (embrio) – kista – Hydra baru.
Description: D:\Materi Bilogi\materi kelas 1\Coelenterata\Hydra - Copy.png
Obelia
Obelia hidup berkoloni di laut dangkal sebagai polip di batu karang atau berenang di air sebagai medusa. Polip pada Obelia dibedakan menjadi 2 jenis polip pada cabang-cabang yang tegak, yaitu :
a.    Hydrant, yaitu bagian polip yang bertugas mengambil dan mencernakan makanan.
b.    Gonangium, yaitu bagian polip yang bertugas melakukan perkembangbiakan  aseksual, menghasilkan obelia dalam bentuk medusa.
Perkembangbiakan Obelia mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara keturunan seksual dengan keturunan aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas, kemudian setelah matang tunas memisahkan diri dari induknya dan berkembang menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas. Selanjutnya medusa muda berkembang menjadi medusa dewasa.
Perkembangbikan seksual terjadi pada medusa dewasa. Medusa dewasa akan menghasilkan sel telur / ovum dan sperma. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi di luar tubuh (eskternal) dan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri menjadi polip muda, lalu polip dewasa., kemudian tumbuh menjadi hewan Obelia. Selanjutnya, Obelia memulai melakukan pembiakan aseksual dengan pembentukan tunas/budding, sehingga membentuk koloni Obelia yang baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar