Senin, 19 Januari 2015

Naskah Drama Ande-Ande Lumut



ANDE-ANDE LUMUT

Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan bernama jenggala yang sangat megah nan damai. Rakyatnya hidup dengan aman dan sejahtera berkat dipimpin oleh raja yang agung dan bijaksana. Di dalam kerajaan itulah hidup seorang putra mahkota yang akan meneruskan tahta raja dimasa-masa yang akan datang. Namun ternyata ada yang selalu membuat hati putra mahkota resah dan gelisah, yakni tidak hadirnya pendamping hidup.
Raja                       : “Anakku.. sudahkan engkau siap untuk meneruskanku?” (batuk-batuk)
Pangeran                :” Ampun ayahanda… ananda siap namun…”
Raja                       : ’’Namun apa?! (membentak dan terbatuk)  Kau belum juga menemukan
      pendampingmu? “

Ratu                       : “Tenang kakanda.. tenanglah.... ada apa anakku, kenapa kamu belum siap?

Pangeran                : “ampun ayahanda dan ibunda, aku masih memikirkan pendamping hidupku kelak.
Ratu                       : “anaku, keadaan ayahmu sudah semakin lemah,  kau harus memikirkan itu, lekaslah
    menikah.”

Pangeran              : baiklah bunda.. ananda akan memikirkan hal tersebut”
BABAK 2
Diam-diam sang pangeran memiliki niat untuk mengembara dengan tujuan mencari pengalaman dan suasana baru jauh dari kemewahan istana. Sang Pangeran mengembara  ke sebuah desa dan menyamar menjadi ande-ande lumut. Ande-Ande lumut memiliki ciri khusus yaitu memiliki tanda hitam di pipinya.
Saat sedang berjalan dengan riang, tiba-tiba Ande bertabrakan dengan seorang gadis

Ande                     : (berjalan mundur)
Klenting kuning      : “(berjalan dan tertabrak ) Aduh.. (cucian terjatuh)”
Ande                     : “Maafkan saya… (membantu mengambilkan cucian klenting hijau yang terjatuh)”
Klenting kuning      : “oh iya tidak papa , terimakasih (bangun dan bergeges pergi)”
Ande                 : “Eh tunggu namamu siapa? Nama aku ande-ande lumut . datanglah ke istana, ku akan menunggumu disana!!   

(back song : afgan dia jodohku)
Panggilan ande terabaikan oleh klenting kuning

BABAK 3
Sementara itu di kerajaan, pangeran telah kembali dari mengembara. Pangeran menemui raja dan ratu kembali
Ratu                       : “ada apa anaku, mengapa kau terlihat bahagia”
Pangeran                :” ayahanda ibunda, ananda telah terpikat oleh seorang gadis di desa manguntur
                                namun aku tidak tau siapa dan dimana ia tinggal.”

Raja                       : “baiklah kalau begitu, kita adakan saja sebuah sayembara untuk seluruh gadis di desa
  ini. Bagaimana menurutmu adinda?”

Ratu                       : Ide bagus kakanda, semoga dengan sayembara ini anak kita lekas menemukan pujaan hatinya.
Raja                       : “bagaimana, apakah kau setuju anaku?”
pangeran             : “naah, ide bagus. Tentu saja ayahanda”
Selebaranpun mulai disebar ke seluruh penjuru desa. 

BABAK 4
Di sisi lain, dirumah nyai Runting yang merupakan janda kaya didaerah galuh didekat desa manguntur. Dia memiliki empat orang anak perempuan yaitu klenting merah, klenting pink, klenting biru dan klenting kuning. Namun Klenting kuning tidak seberuntung saudari-saudarinya karena dia merupakan anak angkat. Dia sering diperlakukan laksana pembantu dan sering disiksa oleh saudari-saudarinya termasuk oleh ibu tirinya sendiri.
Klenting biru               : “hai kamu…bodoh banget sih…cuci baju kok lama sekali!!”
Klenting hijau              : “ini sudah selesai”
Klenting merah           : “hiiiii…… pasti masih bau”
Klenting pink                :” iya, dia aja bau begini”
Nyai Runting              : “he..he..heh! apa-apaan ini….sudah…sudah anak-anak ku yang cantik. Hey klenting
           kuning!, ngapain diem aja….sana lanjutkan pekerjaanmu!!!”

(keterangan: klenting kuning melangkah menuju dapur untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Sedangkan klenting merah lari manja ke arah ibunya).
Klenting biru          : “mami…mey sebel deh…masak bajuku masih apek gini siii… jijay kaaan(manja)iuuuh”
Nyai Runting           : “aduh sayang..yaudah entar biar mami marahin dia…oya kemana adik  kamu tadi.?”
Klenting biru          : “manaku tau mii…..”
(tiba-tiba klenting biru dan pink datang)
Klenting biru      : “lah itu mereka
Klenting  merah                :” Ih pasti akulah yang dipilih”
Klenting pink      : “Jelas, aku lah!”
Klenting merah                 : “Aku!”
Klenting pink      : “Aku! (dorong-dorongan)”
(back song : dia miliku yovie and nuno klenting merah dan pink menyanyi)
Dia untukku bukan untukmu
Dia milikku bukan milikmu
Pergilah kamu jangan kau ganggu
Biarkan aku mendekatinya

Kamu tak akan mungkin
Mendapatkannya
Karena dia berikan aku
pertanda cinta
Janganlah kamu banyak bermimpi
Dia untuk aku

bukankah dulu pasti
Kamu juga kan jadi dengan dirinya
Dia yang menentukan
Apa yang kan terjadi
Tak usah mengaturku

 (Nyai Runting dan klenting merah bingung melihat klenting merah dan klenting pink)
Nyai Runting      :” Anak-anakku yang cantik….  Ada apa?” (serentak berdiri)
Klenting pink      : ini mi…. ada berita kalau pangeran,si mas ganteng itu.. akan mencari jodoh besok lusa.
Klenting biru      :” Apa?!!(teriak) Kalian kenapa gak bilang dari tadi ?”
Klenting merah : “(berbisik) yah tambah saingan lagi”
Klenting pink      :” (berbisik) iya nih.. males banget kan”
Klenting biru      : “Bilang apa kalian?!! Berani-berani nya kalian! (mengepalkan tangan)”
Nyi Runting         : “Sudah..sudah.. lebih baik kita mempersiapkan untuk sayembara besok lusa.”
Ternyata dari kejauhan klenting kuning mendengar pembicaraan mereka
Klenting hijau    : “(bersin)”
Nyi Runting         :” kuning!!!!! Ngapain kamu berdiri di situ?”
(Klenting kuning mendekati nyi runting)
Klenting hijau    : “maa..af ibu, bolehkah aku ikut bersama kalian ?”
Kelinting merah, biru, pink : “APA?!!”
Klenting biru      : “mami, jangan bolehin dia ikut ya?”
Klenting pink      :  “iya,, nanti dia Cuma bikin malu kan”
Nyai runting       :” ya jelas lah, orang jelek , bau, dan norak kaya dia gak pantes buat ikut. Lagian,
pangeran mana mungkin mau.

Klenting merah, biru, pink: “hahaha (tertawa mengejek)”
(nyi runting, klenting merah, biru dan ping menyanyi = parasit-gita utawa)
“baru ku sadari, kau seperti parasite
Minta ini itukau minta padaku dengan semaumu
Cukup sudah, ku kini mulai gerah
Ku perlu oksigen untuk aku bernafas tanpamu

Reff: pergi kau ke ujung dunia
Dehidrasi di gurun sahara
Hilang di segitiga Bermuda
Pergi kau ke luar angkasa, hipotermia di kutup utara
Hilang di samudra antartika
Dan jangan kembali
Parasite parasite parasite (parasit)
Kau memang parasite
Parasite parasite parasite
BABAK 5
Hari dimana sayembara diadakan telah tiba, semua gadis yang ada di desa itu bersiap-siap untuk berangkat ke istana. Begitu juga yang dilakukan oleh nyai runting dan ketiga anak gadisnya, klenting merah, biru dan pink. Mereka tidak mengizinkan klenting kuning untuk mengikuti sayembara dan meninggalkan klenting kuning sendiri dirumah.
                Pagi-pagi sekali mereka berangkat menuju kerajaan dengan mengendarai kereta kuda. Setelah beberapa waktu diatas kereta, tibalah mereka diperbatasan desa . karena saat itu sedang musim hujan sungai pun meluap dan membuat jembatan putus. Sehingga para klenting tidak bisa lewat.
(<Dipinggir sungai>)
Nyi runting          : “waduhh….bagaimana kita menyebrang?”
Klenting biru      : “iya ….gimana ini miii….(merengek)”
Tiba-tiba
Yuyu Kangkang          : “hahahahahahahaha………..”
(Keterangan: yuyu kangkang muncul dari dasar sungai  dengan melambai-lambaikan kedua supitnya ke atas. Para klenting kaget dan mundur beberapa langkah). 
Klenting Merah           : “Siapa kamu…? (takut)”
Yuyu kangkang           : “hahahahaha….aku penguasa di sungai ini anak
                                                manis…hahahahahahah….”

Klenting pink             : “bagaimana kalo kita minta tolong saja sama dia untuk
                                                 Menyebrangkan kita mii? (berbisik membujuk)”

Nyi runting                 : “hai…..tampan, bisa tidak kamu menolong kami menyeberangi sungai
                                      ini…(merayu)”

Yuyu kangkang           : “hahahahahah….kecil…kecil…itu kecil…hahahaha…tapi ada syaratnya…..”
Klenting biru              :” apa yang kamu inginkan?”
Yuyu kangkang           : “hahahahaha…….kalian harus aku ciumku…hahahaha”
Para klenting                               : “apaaaa?????! (terkejut)’
Klenting Merah           :” bagaimana kalau ku beri sekantong uang perak….”
Yuyu kangkang             : “hahahah..tidak mau….pokoknya aku mau mencium ….kalo tidak mau                                    
aku akan pergi saja…..”

Nyi runting                    :” Ok..tunggu….”
(Keterangan: para klenting berdiskusi dan merekapun menyetujui persyaratan yang diajukan oleh yuyu kangkang)
Klenting biru             :” baik kami setuju…….”
BABAK 6
Maka begitulah cara klenting nyai runting dan gadisnya melewati sungai. Satu persatu merekapun sampai dipinggir sungai dengan selamat.  Beberapa saat sampailah klenting kuning di tepi sungai yang sedang berjalan kaki menuju istana.
Klenting kuning         : “jembatannya mana ya..(berkata pada dirinya sendiri)”
(Keterangan: klenting kuning menoleh kekiri dan kekanan)
(keterangan: yuyu kangkang sedang berjemur ditepi sungai)
Yuyu kangkang       :” hahahahaha’
Klenting kuning        : “hai….siapa itu? (berteriak)”
Yuyu kangkang        :” hahahahaha….aku penguasa di sungai ini anak manis…hahahahahahah….”
Klenting kuning          : “maaf paman…tolonglah saya..saya ingin menyebrangi sungai ini tapi
                                                tidak tahu bagaimana caranya. (memelas)”

Yuyu Kangkang          : “hohohohohohoh… tapi ada syaratnya”
Klenting kuning                        :” apa syaratnya?”
Yuyu kangkang         : “kau harus menciumku… hahahaha… “
Klenting kuning         :”apa tidak ada syarat lain? tolonglah paman…tolong saya….”
(Keterangan: klenting kuning terus memohon)
Yuyu kangkang           : “tidak ada! Kalau kau tidak mau juga tak menjadi masalah untuku. Hahaha (sambil berjalan pergi)
Klenting kuning        :” apa yang harus aku lakukan… (lembut)”
(Keterangan: klenting kuning mondar-mandir dengan cemas)
(backsound= ya sudahlah ibu peri nyanyi)
Tiba-tiba ibu peri datang menghampiri klenting kuning
Ibu peri                                :  “Klenting kuning kamu tidak usah cemas anakku”
Klenting hijau     : “ kamu siapa?”
Ibu peri                                   :” aku adalah ibu peri  yang akan menolongmu nak. sekarang dengarkan aku. Pakailah
selendang ini, maka kau akan bisa menyebrani sungai ini dengan mudah.”

Klenting kuning     : “benarkah?”
Ibu peri                :” iya sayang, hati-hatilah engkau di jalan. Semoga engkau bisa bertemu cinta sejatimu.
Klenting kuning : “terimakasih ibu  peri…..” BABAK 7
Akhirnya Klenting kuning bisa dengan mudah menyebrangi sungai itu dengan selamat. Sesaimapinya ia di kerajaan, ia pu segera ikut serta dalam sayembara itu. Pihak kerajaan menyeleksi para gadis-gadis itu dengan sangat ketat dan akhirnya hanya tersisalah 4 gadis, klenting merah, klenting biru, klenting pink, dan klenting kuning. Keempat klenting ini memiliki kecantikan yang luar biasa. Bahkan orang-orang akan langung jatuh dan terpikat oleh kecantikan mereka saat pandangan pertama. Mereka bergegas memasuki aula kerajaan dan bertemu langsung dengan sang raja dan ratu.
Klenting merah :” hormat kami yang mulia.”
Raja                       : (melambaikan tangan)
Ratu                       : “kakanda, gadis-gadis ini,mereka semua memikili kecantikan yang luar biasa. Akan
sangat sulit untuk memilih satu yang terbaik diantara mereka yang pantas untuk putra mahkota.”

Raja                       : “ benar adinda, dan  aku sudah memberi kuasa kepada putra mahkota untuk
menyeleksi mereka secara langsung disini. “

Ratu                     :”benarkah itu anakku”?
Pangeran             : “ayahanda benar ibunda.”
Raja                       : “baiklah anaku, silahkan dimulai.”
(pangeran berdiri dari kursinya, iapun berjalan mengitari keempat klenting itu dan berhenti di hadapan klenting merah)
Pangeran             : “siapa namamu?”
Klenting merah :” saya klenting merah pangeran”
Pangeran             : “kenapa pipimu seperti itu?”
Klenting merah : (diam)
Pangeran berjalan menuju klenting biru
Pangeran             : “siapa namamu?”
Klenting biru      : “klenting biru pangeran”
Pangeran             : “apa yang terjadi pada pipimu?”
Klenting biru      : “ini ini…”
Pangeran menghiraukan klenting merah dan klenting biru lalu meneruskan ke klenting pink
Pangeran             : “siapa namamu?”
Klenting pink      : “saya klenting pink”
Pangeran             :”kenapa dengan wajahmu?”
Klenting pink menceritakan semua kejadian itu dihadapan raja, ratu, dan pangeran.setelah mendengar cerita dari klenting pink. Pangeran langsung bergegas menuju klenting hijau.
Pangeran             : “siapa namamu?”
Klenting kuning : “saya klenting kuning
Pangeran             : “apakah kau sama dengan mereka? gadis bekas ciuman yuyu kangkang.”
Klenting kuning : “tidak pangeran
Pangeran             :“ lantas, apa yang membuatmu datang kemari?”
Klenting kuning : “saya kemari untuk seseorang yang bernama ande-ande lumut.”
Pangeran             : “siapa ande-ande lumut itu?”
Klenting hijau    : “ande adalah orang yang telah bersil mengambil hati saya pangeran.”
Pangeran             :”lalu, apakah kau tau keberadaan ande-ande lumut sekarang?”
Klenting hijau    : “tidak pangeran”
Pangeran             :“bagaimana kau bisa menemukan pujaan hatimu bila kau saja tiidak tau
keberadaannya. sudahlah, lupakan ande! Berikanlah hatimu padaku. Aku janji apapun
yang kau minta akan aku berikan asalkan kau mau jadi pendamping hidupku.”

Klenting kuning :” cinta tumbuh dari hati pangeran. Dan cinta tidak akan pernah bisa dibeli dengan
    harta maupun tahta.”

Pangeran             :”sungguh, kau benar-benar gadis yang baik. Dan taukah kamu, akulah ande-ande
lumut. Akulah orang yang menabrakmu di desa itu.”

Klenting kuning : “benarkah itu pangeran?
Pangeran             : “tentu, pangeran tidak pernah berbohong.
Ayanda, ibunda, aku telah menemukan gadis pujaanku, bolehkah aku menikahinya?

Raja                       : “tentu pangeran” (tersenyum bahagia)
Akhirnya, Klenting kuningpun menjadi istri pangeran alias ande-ande lumut, hatinya yang lembut dan penuh kasih semakin menambah keanggunan klenting kuning setelah menjadi istri pangeran. Dan pangeran kini menjadi Raja mewarisi kerajaan ayahandanya. Pangeran dan Kleting kuning, hidup bahagia selamanya.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar