DAKWAH RASULULLAH
PERIODE MADINAH
Oleh Kelompok 5
A. Latar Belakang
Pada abad ke 5 sejarah dakwah Rasulullah saw. Di Mekah, bangsa Quraisy
dengan segalaupaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad saw. Hal ini
dibuktikan dengan pemboikotan terhadap bani Hasyim dan bani Munthalib (keluarga
besar Rasulullah) diantaranya dengan cara:
v Memutuskan
hubungan perkawinan
v Memutuskan
hubungan jual beli
v Memutuskan
hubungan ziarah-menziarahi
v Tidak
tolong menolong
Pemboikotan itu
tertulis di atas selembar sahitah (plakat) yang digantungkan di ka’bah dan
tidak akan dicabut sebelum Muhammah saw. menghentikan gerakanya. Selama 3 tahun
bani Hasyim dan bani Munthalib menderita kemiskinan akibat pemboikotan itu.
Banyak pengikut Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Makkah untuk
mempertahankan hidup. Ujian bagi Rasulullah juga bertambah berat denagn
wafatnya dua orang yang sangat dicintainya, yaitu Abu Thalib (87 th) dan Siti
Khadijah (). Peristiwa tersebut terjadi pada tahun ke-10 setelah masa kenabian
(620 M) dalam sejarah disebut dengan Amul Huzni (tahun kesedihan / duka cita)
Dengan meninggalnya dua tokoh tersebut orang
Qurais makin berani dan leluasa menganggu dan menghalangi Rasulullah saw.
Mereka berani melemparkan kotoran ke punggung Nabi, bahkan Beliau hamper
meninggal karena ada orang yang hendak mencekiknya. Nabi Muhammad saw. Merasakan
dakwah di Makkah tidak lagi sesuai sebagai pusat dakwah islam. Oleh karena itu
beliau bersama Zaid bin Harisah hijrah ke Taif untuk berdakwah. Beliau
menjumpai pemuka-pemuka kabilah Tsaqi dan mengajak mereka untuk masuk islam.
Tapi aajakan rasulullah ini ditolak dengan kasar, bahkan mereka pun mengusir,
menyoraki, dan mengejar Rasulullah sambil melemparinya dengan batu. Saat itu
Rasulullah sempat berlindung di bawah pohon anggur di kebunUtba dan Syaiba
(anak Rabia). Meskipun terluka, Rasulullah saw. tetap sabar,lapang dada, serta
ikhlas.
Ketika
menghadapi ujian yang demikian berat dan tingkat perjuangan sudah berada pada
puncaknya, Rasulullah saw. diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjalani Isra
dan Mikraj dari mekah menuju Baitul Maqdis (Palestina) dan selanjutnya naik ke
langit hingga Sidratul Muntaha (QS. Al Israa /17: 1).
Kejadian itu
terjadi pada malam tanggal 17 Rajab tahun ke-11 dari kenabian dan ditempuh
dalam satu malam.
Hikmah peristiwa Isra dan Mikraj:
a.
Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Rasul
yang tak pernah diberikan Allah SWT. kepada dan nabi-nabi sebelumnya.
b.
Menambah kekuatan iman dan keyakinan beliau
sebagai rasul untuk terus menerus menyerukan agama Allah kepada seluruh umat
manusia.
c.
Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri sejauh
mana mereka beriamn dan percaya kepada kejadian yang menajubkan itu yang hanya
ditempuh dalam satu malam.
B. Hijrah Nabi Muhammad ke Yatsrib (Madinah)
Faktor-faktor yang mendorong hijrahnya Nabi
Muhammad:
1.
Ada tanda-tanda perkembangan dakwah Islam yang
baik di Yatsrib karena 2 hal berikut:
a.)
Pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk
Yastrib menemui Rasulullah di bukit Aqabah. Mereka berikrar masul Islam dan
kejadian tersebut dinamakan perjanjian Aqabah I.
b.)
Pada tahun berikutnya 622 M, datang lagi
sebanyak 73 orang Yatsrib ke Makkah yang terdiri dari suku Aus dan Kahazraj.
Saat itu mereka tampaknya datang untuk melakukan ibaadah haji, tetapi
sesunguhnya kedatangan mereka adalah untuk menjumpai Rasulullah dan mengundang
agar pindah ke yastrib. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan serta
melindungi Rasulullah beserta para pengikut dan keluarganya seperti melindungi
keluarga mereka sendiri. Perjanjian ini disebut perjanjian Aqabah II.
2.
Ada rencana pembunuhan terhadap Rasulullah saw.
oleh kaum Quraisy yang kesepakatanya diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di
Darun Nadwah. Mereka menyatakan bahwa:
a.)
Mereka sangat khawatir apabila Muhammad dan pengikutnya
telah berkuasa di Yatsrib, pasti Muhammad akan menyerang kafilah-kafilah dagang
Quraisy yang pulang pergi ke Syam.
b.)
Mereka akan membunuh Muhammad sebelum ia ikut
pindah ke Yatsrib. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan masa depan bangsa
Quraisy.
c.)
Mereka menyusun rencana pembunuhan Muhammad
dengan cara setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemuda tangguh sehingga
apabila Rasulullah saw. terbunuh, keluarganya tidak akan mampu membela diri di
hadapan seluruh suku Quraisy, kemudian mengepung rumah RAsulullah dan akan
membunuhnya di saat fajar, yakni ketika Rasulullah akan melaksanakan Shalat
subuh.
Rencana tersebut
telah diketahui oleh Rasulullah yang kemudian belau menyusun strategi dengan
meminta Ali bin Abi thalib untuktidur di tempat beliau. Adapun Rasulullah saw.
sendiri berkemas meninggalkan rumah dan tampak di sekeliling rumahnya, para
pemuda Quraisy tertidur lelap. Rasulullah selanjutnya menuju ke rumah Abu
Bakar, kemudian mereka menuju gua di Bukit Tsur, sebelah selatan kota mekah
untuk bersembunyi beberapa hari.
Pemuda-pemuda
Quraisy terpanjat dan terkecoh ketika melihat bahwa yang tidur di tempat
Rasulullah ternyata Ali bin Abi Thalib. Mereka mengejar dan menjelajahi seluruh
kota untuk mencari, tetapi hasilnya nihil. Mereka menyusul ke arah Yatsrib dan
sampai juga di depan gua Tsur, tetapi disiti terjadi hal yang sangat luar biasa
dimana pintu gua Tsur ditutupi oleh sarang laba-laba seolah tidak pernah ada
orang masuk ke gua tersebut. Mereka pun kembali dengan tangan hampa karena
tidak dapat menemukan Rasulullah. Tiga hari lamanya Rasulullah bersembunyi di
dalam gua tersebut. Setelah merasa aman kemudian beliau bersama Abu Bakar
melanjutkan perjalanan.
C. Akhir periode dakwah Rasulullah periode
Mekah
Dengan
hijrahnya RAsulullah saw dari mekah ini, berakhirlah periode pertama sejarah
risalahnya di kota mekah kurang lebih 13 th lamanya.
Sebelum
memasuki kota Yatstrib, RAsulullah singgah di Quba (10 km dari Yastrib). Disini
Rasulullah mendirikan sebuah masjid yang disebut masjid Quba. Tapt hari Jum’at,
12 Rabiul Awal tahun 1 hijriah atau 24 September 622 M, Rasullah dan para
sahabatnya memasuki kota Yastrib. Mereka mendapat sambutan penuh ahru, hormat,
dan kerinduan diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat Madinah. Pada saat
itu juga Rasulullah melaksanakan Sholat jum’at yang pertama kali dan berkhotbah
di hadapan kaum Muhajirin dan Anshar.
Sejak
saat itu, kota Yastrib berubah namanya menjadi Madinah Nabi (Madinah Rasul).
Selanjutnya kota tersebut disebut Madinah. Orang-orang yang hijrah mendapat
sebutan kaum Muhajirin (pendatang) dan penduduk asli disebut kaum Anshar
(pembela).
Penduduk kota
Madinah itu sendiri terdiri dan 2 golongan yang berbeda, yaitu:
1.
Golongan Arab yang berasal dari selatan, yaitu
suku Aus dan Khazraj.
2.
Golongan Yahudi, yaitu orang-orang Israel yang
berasal dari pantai utara (palestina). Kebiasaan orang Yahudi ini selalu
membanggakan dirinya sendiri dan mengadu domba antara suku Aus dan Khazraj
sekerdar mengambil keuntungan dari ahsil penjualan senjatanya.
D. Substansi dan Strategi Dakwah Rasulullah
periode Madinah:
1.
Membina kaum Muslim melalui persaudaraan antara
kaum Muhajirin dan Ansar.
Kaum mMuhajirin yang jauh dari sanak keluarga dan
kampong halaman mereka dipersaudarakan dengan kaum Ansar secara ikhlas dan
hanya mengharap keridhoan Allah. Sebagai contoh:
ü
Abu Bakar dengan Harisah bin Zaid
ü
Jafar bin Abi Thalib dengan Mu’az bin Jabal
ü
Umar bin Khatab dengan Itbah bin Malik
2.
Memelihatra dan mempertahankan masyarakat
muslim.
Rasulullah mengadakan perjanjian persahabatan dan
perdamaian dengan kaum Yahudi yang tinggal di sekitar kota Madinah. Isi dari
perjanjian tersebut diantaranya:
ü
Kebebasan beragama bagi seluruh golongan dan
masing-masing golongan tersebut mempunyai wewenang penuh terhadap anggota
golonganya.
ü
Semua lapisan baik Muslim maupun Yahudi harus
tolong menolong dan saling bantu untuk melawan siapa saja yang memerangi
mereka.
ü
Kota Madinah adalah kota suci yang wajib
dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu.
ü
Mengakui dan menaati kesatuan pimpinan untuk
kota Madinah yang disetujui dan dipegang oleh Nabi Muhammad Saw.
E. Hikmah sejarah dakwah Rasulullah
periode Madinah:
1. Terjalinya persaudaraan sebagai
mana yang dilakukan oleh kaum Muhajirin dan Ansar.
2. Sikap menjaga persatuan dan
saling menghormati antar sesame pemeluk agama.
3. Menumbuhkembangkan tolong
menolong antara yang kuat dengan yang lemah.
4. Memahami bahwa umat Islam harus
berpegang pada aturan Allah.
5. Memahami bahwa kita wajib
menjalin hubungan yang baik dengan Allah.
6. kita mendapat suatu warisan yang
terbaik yaitu Al-Quran yang dapat menunjukan arah ke jalan yang
diridhoi oleh Allah swt.
F. Sikap dan Perilaku yang mencerminkan
penghayatan terhadap sejarah Rasulullah;
1. Mencintai Rasulullah dengan
konsisten dan berkomitmen melaksanakan Al-Quran dan sunah sebagai bukti merawat
dan melestarikan Al-Quran
2. Gemar membaca buku, termasuk
buku sejarah, khususnya sejarah Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
3. Memelihara silaturahmi dan rukun
sesama manusia.
4. Senantiasa berjihad di jalan
Allah
5. Menekuni dan mempelajari warisan
nabi Muhammad (Al-Quran dan Al Hadist)
6. Merawat dan melestarika tempat
ibadah (masjid)
Sangat bermanfaat. Terima kasih
BalasHapussama-sama.. =)
HapusMakasih materinya :)
BalasHapuskembali.. :)
BalasHapusThanks ya sob udah share , blog ini sangat bermanfaat sekali .............
BalasHapusbisnistiket.co.id