ANDE-ANDE LUMUT
Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan bernama jenggala yang sangat
megah nan damai. Rakyatnya hidup dengan aman dan sejahtera berkat dipimpin oleh
raja yang agung dan bijaksana. Di dalam kerajaan itulah hidup seorang putra
mahkota yang akan meneruskan tahta raja dimasa-masa yang akan datang. Namun
ternyata ada yang selalu membuat hati putra mahkota resah dan gelisah, yakni
tidak hadirnya pendamping hidup.
Raja : “Anakku.. sudahkan
engkau siap untuk meneruskanku?” (batuk-batuk)
Pangeran :” Ampun ayahanda… ananda siap
namun…”
Raja
: ’’Namun apa?! (membentak dan terbatuk)
Kau belum juga menemukan
pendampingmu? “
Ratu :
“Tenang kakanda.. tenanglah.... ada apa anakku, kenapa kamu belum siap?
Pangeran : “ampun ayahanda dan ibunda, aku
masih memikirkan pendamping hidupku kelak.
Ratu
: “anaku, keadaan ayahmu sudah semakin lemah,
kau harus memikirkan itu, lekaslah
menikah.”
Pangeran :” baiklah bunda.. ananda akan memikirkan hal tersebut”
BABAK 2
Diam-diam sang pangeran memiliki niat untuk mengembara dengan tujuan mencari
pengalaman dan suasana baru jauh dari kemewahan istana. Sang Pangeran mengembara ke sebuah desa dan menyamar menjadi ande-ande
lumut. Ande-Ande lumut memiliki ciri
khusus yaitu memiliki tanda hitam di pipinya.
Saat sedang berjalan
dengan riang, tiba-tiba Ande bertabrakan dengan seorang gadis
Ande : (berjalan mundur)
Klenting kuning : “(berjalan dan tertabrak ) Aduh.. (cucian
terjatuh)”
Ande : “Maafkan saya… (membantu
mengambilkan cucian klenting hijau yang terjatuh)”
Klenting kuning : “oh iya tidak papa , terimakasih (bangun dan
bergeges pergi)”
Ande :
“Eh tunggu namamu siapa? Nama aku ande-ande lumut . datanglah ke istana, ku
akan menunggumu disana!!
(back song : afgan dia jodohku)
Panggilan ande
terabaikan oleh klenting kuning.
BABAK 3
Sementara itu di kerajaan, pangeran telah kembali dari
mengembara. Pangeran menemui raja dan ratu kembali
Ratu :
“ada apa anaku, mengapa kau terlihat bahagia”
Pangeran :” ayahanda ibunda, ananda telah terpikat oleh seorang
gadis di desa manguntur
namun aku tidak tau siapa dan dimana ia tinggal.”
Raja : “baiklah kalau begitu, kita adakan saja sebuah
sayembara untuk seluruh gadis di desa
ini. Bagaimana menurutmu
adinda?”
Ratu : “Ide bagus kakanda, semoga dengan sayembara ini anak kita lekas
menemukan pujaan hatinya.
Raja : “bagaimana, apakah kau setuju anaku?”
pangeran : “naah, ide bagus. Tentu saja ayahanda”
Selebaranpun mulai disebar ke seluruh penjuru desa.
BABAK 4
Di sisi lain, dirumah nyai Runting yang merupakan janda kaya
didaerah galuh didekat desa manguntur. Dia memiliki empat orang anak perempuan
yaitu klenting merah, klenting pink, klenting biru dan klenting
kuning. Namun Klenting kuning tidak seberuntung saudari-saudarinya karena
dia merupakan anak angkat. Dia sering diperlakukan laksana pembantu dan sering
disiksa oleh saudari-saudarinya termasuk oleh ibu tirinya sendiri.
Klenting biru : “hai kamu…bodoh banget sih…cuci baju kok lama sekali!!”
Klenting hijau : “ini
sudah selesai”
Klenting merah : “hiiiii…… pasti masih bau”
Klenting pink :” iya, dia aja bau begini”
Nyai Runting : “he..he..heh! apa-apaan
ini….sudah…sudah anak-anak ku yang cantik. Hey klenting
kuning!, ngapain diem aja….sana lanjutkan
pekerjaanmu!!!”
(keterangan: klenting kuning melangkah menuju dapur untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.
Sedangkan klenting merah lari manja ke arah ibunya).
Klenting biru : “mami…mey
sebel deh…masak bajuku masih apek gini siii… jijay kaaan(manja)iuuuh”
Nyai Runting : “aduh sayang..yaudah entar biar mami marahin
dia…oya kemana adik kamu tadi.?”
Klenting biru : “manaku
tau mii…..”
(tiba-tiba
klenting biru dan pink datang)
Klenting biru : “lah itu mereka”
Klenting merah :”
Ih pasti akulah yang dipilih”
Klenting pink : “Jelas, aku lah!”
Klenting merah : “Aku!”
Klenting pink : “Aku! (dorong-dorongan)”
(back song : dia
miliku yovie and nuno klenting merah
dan pink menyanyi)
Dia untukku bukan untukmu
Dia milikku bukan milikmu
Pergilah kamu jangan kau ganggu
Biarkan aku mendekatinya
Kamu tak akan mungkin
Mendapatkannya
Karena dia berikan aku
pertanda cinta
Janganlah kamu banyak bermimpi
Dia milikku bukan milikmu
Pergilah kamu jangan kau ganggu
Biarkan aku mendekatinya
Kamu tak akan mungkin
Mendapatkannya
Karena dia berikan aku
pertanda cinta
Janganlah kamu banyak bermimpi
Dia untuk aku
bukankah dulu pasti
Kamu juga kan jadi dengan dirinya
Dia yang menentukan
Apa yang kan terjadi
Tak usah mengaturku
bukankah dulu pasti
Kamu juga kan jadi dengan dirinya
Dia yang menentukan
Apa yang kan terjadi
Tak usah mengaturku
(Nyai Runting dan klenting merah bingung
melihat klenting merah dan klenting pink)
Nyai Runting :” Anak-anakku yang cantik…. Ada apa?” (serentak berdiri)
Klenting pink : ini mi…. ada berita kalau pangeran,si mas
ganteng itu.. akan mencari jodoh besok lusa.
Klenting biru :” Apa?!!(teriak) Kalian kenapa gak bilang dari tadi ?”
Klenting merah : “(berbisik) yah tambah saingan lagi”
Klenting pink :” (berbisik) iya nih.. males banget kan”
Klenting biru : “Bilang apa
kalian?!! Berani-berani nya kalian! (mengepalkan tangan)”
Nyi Runting : “Sudah..sudah.. lebih baik kita
mempersiapkan untuk sayembara besok lusa.”
Ternyata dari
kejauhan klenting kuning mendengar pembicaraan mereka
Klenting hijau : “(bersin)”
Nyi Runting :” kuning!!!!! Ngapain kamu berdiri di situ?”
(Klenting kuning mendekati nyi
runting)
Klenting hijau : “maa..af ibu, bolehkah aku ikut bersama
kalian ?”
Kelinting merah,
biru, pink : “APA?!!”
Klenting biru : “mami, jangan bolehin dia ikut ya?”
Klenting pink : “iya,,
nanti dia Cuma bikin malu kan”
Nyai runting :”
ya jelas lah, orang jelek , bau, dan norak kaya dia gak pantes buat ikut.
Lagian,
pangeran mana mungkin mau.
Klenting merah,
biru, pink: “hahaha (tertawa mengejek)”
(nyi runting,
klenting merah, biru dan ping menyanyi = parasit-gita utawa)
“baru ku sadari, kau seperti parasite
Minta ini itukau minta padaku dengan semaumu
Cukup sudah, ku kini mulai gerah
Ku perlu oksigen untuk aku bernafas tanpamu
Reff: pergi kau ke ujung dunia
Dehidrasi di gurun sahara
Hilang di segitiga Bermuda
Pergi kau ke luar angkasa, hipotermia di kutup utara
Hilang di samudra antartika
Dan jangan kembali
Parasite parasite parasite (parasit)
Kau memang parasite
Parasite parasite parasite
BABAK 5
Hari dimana sayembara diadakan telah tiba, semua gadis yang ada di
desa itu bersiap-siap untuk berangkat ke istana. Begitu juga yang dilakukan
oleh nyai runting dan ketiga anak gadisnya, klenting merah, biru dan pink.
Mereka tidak mengizinkan klenting kuning untuk mengikuti sayembara dan meninggalkan klenting kuning sendiri dirumah.
Pagi-pagi
sekali mereka berangkat menuju kerajaan dengan mengendarai kereta kuda. Setelah
beberapa waktu diatas kereta, tibalah mereka diperbatasan desa . karena saat
itu sedang musim hujan sungai pun meluap dan membuat jembatan putus. Sehingga
para klenting tidak bisa lewat.
(<Dipinggir
sungai>)
Nyi runting :
“waduhh….bagaimana kita menyebrang?”
Klenting biru : “iya
….gimana ini miii….(merengek)”
Tiba-tiba
Yuyu
Kangkang : “hahahahahahahaha………..”
(Keterangan:
yuyu kangkang muncul dari dasar sungai dengan melambai-lambaikan kedua supitnya ke
atas. Para klenting kaget dan mundur beberapa langkah).
Klenting
Merah : “Siapa kamu…? (takut)”
Yuyu kangkang : “hahahahaha….aku penguasa di
sungai ini anak
manis…hahahahahahah….”
Klenting pink : “bagaimana kalo kita minta tolong
saja sama dia untuk
Menyebrangkan kita mii? (berbisik membujuk)”
Nyi runting
: “hai…..tampan, bisa tidak kamu
menolong kami menyeberangi sungai
ini…(merayu)”
Yuyu
kangkang : “hahahahahah….kecil…kecil…itu
kecil…hahahaha…tapi ada syaratnya…..”
Klenting
biru :”
apa yang kamu inginkan?”
Yuyu
kangkang : “hahahahaha…….kalian
harus aku ciumku…hahahaha”
Para klenting : “apaaaa?????! (terkejut)’
Klenting
Merah :” bagaimana kalau ku
beri sekantong uang perak….”
Yuyu kangkang : “hahahah..tidak mau….pokoknya aku
mau mencium ….kalo tidak mau
aku akan pergi saja…..”
Nyi runting
:” Ok..tunggu….”
(Keterangan:
para klenting berdiskusi dan merekapun menyetujui persyaratan yang diajukan
oleh yuyu kangkang)
Klenting biru
:” baik kami setuju…….”
BABAK 6
Maka begitulah cara klenting nyai runting dan gadisnya melewati
sungai. Satu persatu merekapun sampai dipinggir sungai dengan selamat. Beberapa saat sampailah klenting kuning di tepi sungai yang
sedang berjalan kaki menuju istana.
Klenting kuning : “jembatannya mana ya..(berkata pada
dirinya sendiri)”
(Keterangan:
klenting kuning menoleh kekiri dan kekanan)
(keterangan:
yuyu kangkang sedang berjemur ditepi sungai)
Yuyu kangkang :” hahahahaha’
Klenting kuning : “hai….siapa itu? (berteriak)”
Yuyu kangkang :”
hahahahaha….aku penguasa di sungai ini anak manis…hahahahahahah….”
Klenting kuning : “maaf paman…tolonglah saya..saya ingin
menyebrangi sungai ini tapi
tidak
tahu bagaimana caranya. (memelas)”
Yuyu
Kangkang : “hohohohohohoh… tapi
ada syaratnya”
Klenting kuning :” apa syaratnya?”
Yuyu kangkang : “kau harus menciumku… hahahaha… “
Klenting kuning :”apa
tidak ada syarat lain? tolonglah paman…tolong saya….”
(Keterangan:
klenting kuning terus memohon)
Yuyu
kangkang : “tidak ada! Kalau
kau tidak mau juga tak menjadi masalah untuku. Hahaha (sambil berjalan pergi)
Klenting kuning :” apa yang harus aku lakukan… (lembut)”
(Keterangan:
klenting kuning mondar-mandir dengan cemas)
(backsound= ya
sudahlah ibu peri nyanyi)
Tiba-tiba ibu
peri datang menghampiri klenting kuning
Ibu peri : “Klenting kuning kamu tidak usah cemas anakku”
Klenting hijau : “ kamu siapa?”
Ibu peri :” aku adalah ibu peri yang akan menolongmu nak. sekarang dengarkan
aku. Pakailah
selendang
ini, maka kau akan bisa menyebrani sungai ini dengan mudah.”
Klenting kuning : “benarkah?”
Ibu peri :” iya sayang, hati-hatilah
engkau di jalan. Semoga engkau bisa bertemu cinta sejatimu.
Klenting kuning : “terimakasih ibu peri…..” BABAK 7
Akhirnya Klenting kuning bisa dengan mudah menyebrangi sungai itu dengan selamat.
Sesaimapinya ia di kerajaan, ia pu segera ikut serta dalam sayembara itu. Pihak
kerajaan menyeleksi para gadis-gadis itu dengan sangat ketat dan akhirnya hanya
tersisalah 4 gadis, klenting merah, klenting biru, klenting pink, dan klenting kuning. Keempat klenting
ini memiliki kecantikan yang luar biasa. Bahkan orang-orang akan langung jatuh
dan terpikat oleh kecantikan mereka saat pandangan pertama. Mereka bergegas
memasuki aula kerajaan dan bertemu langsung dengan sang raja dan ratu.
Klenting merah :” hormat kami yang mulia.”
Raja : (melambaikan tangan)
Ratu :
“kakanda, gadis-gadis ini,mereka semua memikili kecantikan yang luar biasa.
Akan
sangat
sulit untuk memilih satu yang terbaik diantara mereka yang pantas untuk putra
mahkota.”
Raja : “ benar adinda, dan aku sudah memberi kuasa
kepada putra mahkota untuk
menyeleksi mereka secara langsung disini. “
Ratu :”benarkah itu anakku”?
Pangeran : “ayahanda benar ibunda.”
Raja : “baiklah anaku,
silahkan dimulai.”
(pangeran
berdiri dari kursinya, iapun berjalan mengitari keempat klenting itu dan
berhenti di hadapan klenting merah)
Pangeran : “siapa namamu?”
Klenting merah :”
saya klenting merah pangeran”
Pangeran : “kenapa pipimu seperti itu?”
Klenting merah :
(diam)
Pangeran
berjalan menuju klenting biru
Pangeran : “siapa namamu?”
Klenting biru : “klenting biru pangeran”
Pangeran : “apa yang terjadi pada pipimu?”
Klenting biru : “ini ini…”
Pangeran menghiraukan
klenting merah dan klenting biru lalu meneruskan ke klenting pink
Pangeran : “siapa namamu?”
Klenting pink : “saya klenting pink”
Pangeran :”kenapa dengan wajahmu?”
Klenting pink menceritakan semua kejadian itu dihadapan raja, ratu,
dan pangeran.setelah mendengar cerita dari klenting pink. Pangeran langsung
bergegas menuju klenting hijau.
Pangeran : “siapa namamu?”
Klenting kuning : “saya klenting kuning”
Pangeran : “apakah kau sama dengan mereka?
gadis bekas ciuman yuyu kangkang.”
Klenting kuning : “tidak pangeran”
Pangeran :“ lantas, apa yang membuatmu datang kemari?”
Klenting kuning : “saya kemari untuk seseorang yang bernama
ande-ande lumut.”
Pangeran : “siapa ande-ande lumut itu?”
Klenting hijau : “ande adalah orang yang telah bersil
mengambil hati saya pangeran.”
Pangeran :”lalu, apakah kau tau keberadaan
ande-ande lumut sekarang?”
Klenting hijau : “tidak pangeran”
Pangeran :“bagaimana kau bisa menemukan pujaan hatimu bila
kau saja tiidak tau
keberadaannya. sudahlah, lupakan
ande! Berikanlah hatimu padaku. Aku janji apapun
yang kau minta akan aku berikan asalkan kau mau jadi pendamping
hidupku.”
Klenting kuning :” cinta tumbuh dari hati
pangeran. Dan cinta tidak akan pernah bisa dibeli dengan
harta maupun tahta.”
Pangeran
:”sungguh, kau benar-benar gadis yang baik. Dan taukah kamu, akulah ande-ande
lumut. Akulah orang yang menabrakmu di desa itu.”
Klenting kuning : “benarkah itu pangeran?”
Pangeran :
“tentu, pangeran tidak pernah berbohong.
Ayanda, ibunda, aku telah menemukan gadis pujaanku, bolehkah aku
menikahinya?
Raja : “tentu pangeran”
(tersenyum bahagia)
Akhirnya, Klenting kuningpun menjadi istri pangeran alias ande-ande lumut, hatinya yang
lembut dan penuh kasih semakin menambah keanggunan klenting kuning setelah menjadi
istri pangeran. Dan pangeran kini menjadi Raja mewarisi kerajaan ayahandanya.
Pangeran dan Kleting kuning, hidup bahagia selamanya.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar