GEMUK itu termasuk Korupsi !!
Kata seorang teman kepada teman kecilnya, "Gemuk itu adalah Korupsi!"
Kok bisa? Weeh.. Sembarangan banget ini statement ya?
Alasan teman itu begini:
"Jika kamu mengambil lebih banyak daripada oranglain bukan karena
kebutuhanmu melainkan cuma buat memuaskan keinginan dan nafsumu, padahal
perbuatan itu merugikan oranglain, maka kamu telah korupsi !!"
1. Orang gemuk pasti makan dan minum lebih banyak.
2. Orang gemuk juga memerlukan oksigen lebih banyak untuk bernafas.
3. Orang gemuk juga memerlukan air lebih banyak untuk mandi, cuci, kakus (MCK)
4. Orang gemuk juga memerlukan bahan sandang atau pakaian yang serba ekstra.
Penjelasan sederhananya begini:
1. Makanan dan minuman itu kan diproduksi dengan menggunakan bahan bakar. Bahan bakar tadi tentu menyebabkan polusi gas CO2.
2.Oksigen yang digunakan tentu akan dikeluarkan sebagai Co2. Bernafas
adalah: proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida (CO2)
3. Idem dito, air juga diproduksi dengan memerlukan tenaga listrik dan itu artinya memerlukan bahan bakar juga.
4. Pakaian juga diproduksi dengan menggunakan bahan bakar. Belum lagi bahan-bahan yang digunakan menimbulkan limbah.
Semua "hal-hal yang lebih banyak" tersebut di atas membuat orang gemuk
lebih banyak menyumbang pemanasan global atau global warming bagi bumi
tercinta ini. Padahal efek global warming itu turut dirasakan oleh orang
lain yang tidak gemuk. Oranglain menjadi sangat tidak nyaman. Nah,
perilaku atau tindakan yang membuat orang lain menjadi tidak nyaman
adalah korupsi.
Maka kepada manusia-manusia gemuk disarankan
untuk secara tulus merenung. Lantas dengan tulus dan ikhlas pula
bertobat untuk mengurangi berat badan. Sebab dengan turunnya berat
badan, itu berbanding lurus dengan ikut meminimalkan global warming.
Mulailah dari sekarang!!
Begitu kata seorang teman kepada teman kecilnya yang lain.
CATATAN KAKI KANAN
Untuk mengurangi jumlah CO2 di udara maka perlu dilakukan upaya –
upaya, yaitu dengan penghijauan, menanam pohon, memperbanyak taman kota,
serta pengelolaan hutan dengan baik serta dihimbau kepada orang-orang
gemuk untuk segera mengurangi berat badan!!
Gas CO2 merupakan
hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara.
Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin banyaknya
jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2 di udara
kita. Keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang tidak berakibat
langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Akan tetapi berlebihnya
kandungan CO2 menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh
bumi dan benda – benda di sekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini
tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang
ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas.
Hal ini menyebabkan suhu di bumi, baik siang maupun malam hari tidak
menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama.
Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini dikenal
sebagai efek rumah kaca atau green house effect.
Kata seorang teman kepada teman kecilnya, "Gemuk itu adalah Korupsi!"
Kok bisa? Weeh.. Sembarangan banget ini statement ya?
Alasan teman itu begini:
"Jika kamu mengambil lebih banyak daripada oranglain bukan karena kebutuhanmu melainkan cuma buat memuaskan keinginan dan nafsumu, padahal perbuatan itu merugikan oranglain, maka kamu telah korupsi !!"
1. Orang gemuk pasti makan dan minum lebih banyak.
2. Orang gemuk juga memerlukan oksigen lebih banyak untuk bernafas.
3. Orang gemuk juga memerlukan air lebih banyak untuk mandi, cuci, kakus (MCK)
4. Orang gemuk juga memerlukan bahan sandang atau pakaian yang serba ekstra.
Penjelasan sederhananya begini:
1. Makanan dan minuman itu kan diproduksi dengan menggunakan bahan bakar. Bahan bakar tadi tentu menyebabkan polusi gas CO2.
2.Oksigen yang digunakan tentu akan dikeluarkan sebagai Co2. Bernafas adalah: proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida (CO2)
3. Idem dito, air juga diproduksi dengan memerlukan tenaga listrik dan itu artinya memerlukan bahan bakar juga.
4. Pakaian juga diproduksi dengan menggunakan bahan bakar. Belum lagi bahan-bahan yang digunakan menimbulkan limbah.
Semua "hal-hal yang lebih banyak" tersebut di atas membuat orang gemuk lebih banyak menyumbang pemanasan global atau global warming bagi bumi tercinta ini. Padahal efek global warming itu turut dirasakan oleh orang lain yang tidak gemuk. Oranglain menjadi sangat tidak nyaman. Nah, perilaku atau tindakan yang membuat orang lain menjadi tidak nyaman adalah korupsi.
Maka kepada manusia-manusia gemuk disarankan untuk secara tulus merenung. Lantas dengan tulus dan ikhlas pula bertobat untuk mengurangi berat badan. Sebab dengan turunnya berat badan, itu berbanding lurus dengan ikut meminimalkan global warming. Mulailah dari sekarang!!
Begitu kata seorang teman kepada teman kecilnya yang lain.
CATATAN KAKI KANAN
Untuk mengurangi jumlah CO2 di udara maka perlu dilakukan upaya – upaya, yaitu dengan penghijauan, menanam pohon, memperbanyak taman kota, serta pengelolaan hutan dengan baik serta dihimbau kepada orang-orang gemuk untuk segera mengurangi berat badan!!
Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin banyaknya jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2 di udara kita. Keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang tidak berakibat langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Akan tetapi berlebihnya kandungan CO2 menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda – benda di sekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas.
Hal ini menyebabkan suhu di bumi, baik siang maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai efek rumah kaca atau green house effect.
Suka · · · 13 September pukul 20:50
- Kami Pelajar Membenci Korupsi, Ayuningtyas Rachmasari, dan Yessy Chinta Love menyukai ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar